Mungkin ini tentang kehidupan remaja yang aku sendiri kata mereka tidak memiliki masa puber. Aku hanya disibukkan dengan sesuatu yang bersifat materil dan real life, Maklum aku hidup bukan sehebat mereka yang mampu memotivasi diri mereka sendiri atau bahkan memiliki keberuntungan di pidak keluarganya. Oke, anggap saja keluarga kita sama bahwa kita berasal dari kehidupan ekonomi menengah ke bawah, tapi itu hanya kesamaan umum melalui pendapatan dari keluarga kita, tapi bukan dari semangatnya. Keluarga kami punya satu kelebihan, mampu menghina diri sendiri, menampar diri sendiri hanya untuk bertahan dalam kondisi yang sedang berlangsung. Semua dari keluargaku mampu hidup walau di dalam daerah danger sekalipun, mengenai bagaimana kondisi kami setelah melewati kondisi danger itu, kalian mungkin bisa membayangkan orang dengan pakaian koyak di sana sini, aku ibaratkan pakaian itu adalah mental kami, dan badan orang yang memakainya adalah jiwa kami. lelah memang jiwanya tapi mereka masih bisa bertahan hingga sekarang.
hahaha,,,singkat cerita, inilah lelakiku,,,, jangan tanya tentang isi cerita di atas... karena itu aku tulis ketika aku suntuk di kantorku. seseorang yang datang di tengah aku kosong,,,
mungkin kondisi dia jg sama, tapi aku belum liat lagi kondisi dia bagaimana nanti ke depannya. Aku belum begitu menyayanginya seperti aku menyayangi lelaki sebelumnya, tapi aku percaya dia orang yang tidak akan memaksa walaupun tanpa humor.
hahaha,,,singkat cerita, inilah lelakiku,,,, jangan tanya tentang isi cerita di atas... karena itu aku tulis ketika aku suntuk di kantorku. seseorang yang datang di tengah aku kosong,,,
mungkin kondisi dia jg sama, tapi aku belum liat lagi kondisi dia bagaimana nanti ke depannya. Aku belum begitu menyayanginya seperti aku menyayangi lelaki sebelumnya, tapi aku percaya dia orang yang tidak akan memaksa walaupun tanpa humor.
BERHARAP KELANJUTAN DARI KISAH INI BAIK UNTUK KAMI BERDUA DAN BANYAK ORANG. AAMIIN
No comments:
Post a Comment