Berdasarkan kesamaan budaya dan bahasa antara Indonesia dan Malaysia, maka pribahasa atau peribahasa dalam Bahasa Melayu juga memiliki kesamaan. Hal yang paling mendasari saya untuk menuliskan pribahasa disini adalah UJIAN BAHASA ku di Universiti Malaya. Biasanya aku akan menuliskannya di buku sebagai catatan dan cara lain untuk mengingat. Namun, aku berasa jika aku menulis dibuku mungkin hanya aku saja yang boleh mengingatnya, setelah buku hilang maka aku tidak bisa menemukannya lagi, Disni aku bisa leluasa membuka ulang atau sekedar membantu orang lain ketika mencari pribahasa.
Baiklah, berikut ini beberapa pribahasa yang saya rasa patut untuk dituliskan dan disusun berdasarkan abzad sehingga anda mudah untuk mencari peribahasa yang dimaksudkan:
“Air dicincang takkan putus”
Maksud: Perbalahan atau pergaduhan sesama saudara-mara/ adik
beradik tidak akan berpanjangan karena akhirnya mereka akan berbaik-baik
semula.
“Ajak-ajak ayam”
“Alim bagai katak tepi air”
Maksud: Orang yang kaya ilmu tetapi tidak mendapat faedah
daripada ilmunya.
“Anak di riba diletakkan, kera di hutan disusui”
Maksud: Hal sendiri terabai kerana menguruskan hal orang
lain.
“Bagaimana hari tak hujan, katak betung dalam telaga berteriak selalu”
Maksud: Orang yang selalu pergi ke rumah seseorang dengan
tidak berketika dan dengan maksud yang tersembunyi.